Saturday, April 18, 2015

Pujian adalah ujian


PUJIAN ADALAH UJIAN 👈👀✋

Mendapat pujian adalah sebagian dari bentuk ujian. Tidak jarang kita terjerumus ke jurang kesombongan karenanya. Hal ini jangan dianggap remeh, ingatlah bahwa syaithan dilaknat masuk kedalam neraka karena kesombongannya.

Berikut do'a yg dilakukan oleh Abu Bakr Ash-shiddiq ketika beliau dipuji oleh orang lain. "Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun." Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku.

Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka. (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi)

Semoga kita bisa mempraktekkannya dikala ada seseorang yg memuji kita dengan berdoa yg disebutkan diatas yaitu yg dilakukan oleh Abu Bakr Ash-shiddiq rodiyallahu 'anhu. Semoga kita semua dijauhi dari rasa sombong. Aamiin..

Tujuan menyebarkan syiar kebaikan.
Sepenuhnya dikutip dari :
via @alhikmahjkt
Berdakwah @ LINE 👉
www.berdakwah.net

Sunday, August 17, 2014

Lambang dan Bendera yang ada di lingkungan kampus Poltekkes Kemenkes Riau

Lambang Institusi






Lambang Organisasi Kemahasiswaan






Klik dibawah ini untuk download file asli

Lambang Institusi Poltekkes Kemenkes Riau

setelah di klik dan terbuka, klik unduh. lihat gambar !














 Always stay up to date :

@bempoltekesriau

Friday, June 13, 2014

MDG 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Source Article : indonesiamdgs.org

TUJUAN 7:

Sebagian besar sasaran untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup masih memerlukan upaya keras untuk mencapainya. Rasio luas kawasan tertutup pepohonan terhadap luas daratan menurun dari 59,97% pada tahun 1990 menjadi 52,52% pada tahun 2010, sedangkan jumlah emisi CO2 meningkat dari 1.377.983 Gg CO2e (2000) menjadi 1.791.372 GgCO2e (2005). Lebih lanjut, proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak meningkat dari 37,73% (1993) menjadi 42,76% (2011), sedangkan untuk fasilitasi sanitasi dasar layak dari 24,81% (1993) menjadi 55,60% (2011).
Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber
7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
TARGET 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang
7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan
berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan
survei foto udara terhadap luas daratan
 59,97% (1990)  52,43% (2008)
52,52% (2010)
 Meningkat Kemenhut
7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) 1.416.074 Gg
CO2e (2000)
1.711.626 Gg
CO2e (2008)
Berkurang
26% pada
2020
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.2a Jumlah konsumsi energi primer (per kapita) 2,64 BOE
(1991)
4,3 BOE (2008)
4,95 BOE (2010)
Menurun Kementerian
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
7.2b Intensitas Energi 5,28 SBM/ USD
1,000 (1990)
2,1 SBM/
USD 1,000
(2008)
4,61 SBM/
USD 1,000
(2010)
Menurun
7.2d Bauran energi untuk energi terbarukan 3,5% (2000) 3,45% (2008)
5,00% (2010)
-
7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton  8.332,7 metric
tons (1992)
 0 CFCs (2009)
0 CFCs, Halon, CTC, TCA, metil bromida 6.689,21 metrik ton HCFC (2010)
 0 CFCs
dengan
mengurangi
HCFCs
 Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman  66,08% (1998) 91,83% (2008)
96,86% (2011)
tidak melebihi
batas
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
7.5 Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan
26,40% (1990)  26,40% (2008)
27,54% (2010)
Meningkat Kementerian
Kehutanan
7.6 Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial  0,14% (1990)*  4,35% (2009)**
4,97% (2011)**
 Meningkat * Kementerian
Kahutanan
**
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
TARGET 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015
 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak,
perkotaan dan perdesaan
37,73% (1993) 47,71% (2009)
42,76% (2011)
 68,87% BPS,
Susenas
7.8a Perkotaan  50,58% (1993)  49,82% (2009)
40,52% (2011)
 75,29%
7.8b Perdesaan 31,61% (1993)  45,72% (2009)
44,96% (2011)
 65,81%
7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sanitasi layak,
perkotaan dan perdesaan 
24,81% (1993)  51, 19% (2009)
55,60% (2011)
 62,41%
7.9a Perkotaan   53,64% (1993)  69,51% (2009)
72,54% (2011)
 76,82%
7.9b Perdesaan    11,10% (1993)  33,96% (2009)
38,97% (2011)
 55,55%
Target 7D:Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan  20,75% (1993)  12,12% (2009)
12,57% (2011)
6% (2020)  BPS,
Susenas
Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu perhatian khusus

Wednesday, June 11, 2014

MDG 6: MEMERANGI HIVAIDS MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Source Article : indonesiamdgs.org

TUJUAN 6:

Upaya mengendalikan penyebaran, menurunkan jumlah kasus baru dan mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS masih memerlukan upaya keras, inovatif, dan kreatif untuk mencapainya. Prevalensi HIV dan AIDS masih cukup tinggi yaitu 0,30% pada tahun 2011, selain itu akses terhadap ARV sudah mencapai 84,10% dari penduduk terinfeksi HIV dan AIDS lanjut. Angka kejadian Malaria menurun pesat dari 4,68 (tahun 1990) menjadi 1,75 per 1000 penduduk (tahun 2011). Sementara itu, angka kejadian Tuberkulosis sudah berhasil mencapai target MDGs 2015 pada tahun 2011 yaitu dari 343 (1990) menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk/tahun.
Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi  0,30% (2011)  Menurun Estimasi
Kemkes 2006
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir  12,8%
(2002/03)
Perempuan:
10,3%
35,0% (2011)**
 Meningkat BPS, SKRRI
2002/2003 &
2007
 Laki-laki:
18,4% (2007)
14,0% (2011)**
6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
 11,40% (2010)  Meningkat
 - Menikah Perempuan:
9,5%
Laki-laki:
14,7% (2007)
Perempuan:
11,9%
Laki-laki:
15,4% (2010)*
Meningkat  BPS, SDKI
2007;
* Kemkes,
Riskesdas
2010 (data
sementara)
 - Belum Menikah  Perempuan:
2,6%
Laki-laki:
1,4% (2007)
Perempuan:
19,8%
Laki-laki:
20,3% (2010)*
Meningkat BPS, SKRRI
2007; *
Kemkes,
Riskesdas
2010 (data
sementara)
Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
6.5  Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral
38,4% (2009)
84,10% (2011)
Meningkat Kemkes,
2010, per 30
November
2009
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian
akibat Tuberkulosis
6.9a Angka kejadian Tuberkulosis (semua
kasus/100,000 penduduk/tahun)
 343 (1990) 228 (2009)
189 (2011)
Dihentikan,
mulai
berkurang
 Laporan TB
Global WHO,
2009
6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100,000
penduduk)
 443 (1990) 244 (2009)
289 (2011)
6.9c Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per
100,000 penduduk)
92 (1990)  39 (2009)
27 (2011)
6.10 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dan diobati dalam program DOTS
6.10a Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dalam program DOTS
 20,0% (2000)* 73,1%
(2009)**
83,48% (2011)**
70,0% * Laporan TB
Global WHO,
2009
6.10b Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan
sembuh dalam program DOTS
87,0% (2000)*  91,0%
(2009)**
90,30% (2011)**
 85,0%  ** Laporan
Kemkes 2009
Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu perhatian khusus

Tuesday, June 10, 2014

MDG 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Source Article : indonesiamdgs.org

TUJUAN 5:

Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih telah berhasil ditingkatkan dari 40,70% (tahun 1992) menjadi 81,25% (tahun 2011), namun di sisi lain angka kematian ibu baru dapat ditekan dari 390 (tahun 1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (tahun 2007). Sementara itu angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun dengan cara modern meningkat dari 47,10% (tahun 1991) menjadi 60,42% (tahun 2011).
Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup 390 (1991) 228 (2007) 102 BPS, SDKI
1993, 2007
5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga
kesehatan terlatih
40,70% (1992) 77,34% (2009)
81,25% (2011)
Meningkat BPS,
Susenas
1992-2009
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3 Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi
perempuan menikah usia 15-49, semua cara
49,7% (1991) 61,4% (2007)
61,34% (2011)
Meningkat BPS, SDKI
1991, 2007
5.3a Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada
perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini,
cara modern
47,1% (1991) 57,4% (2007)
60,42% (2011)
Meningkat BPS, SDKI
1991, 2007
5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19
tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun
67 (1991) 35% (2007) Menurun  BPS, SDKI
1991, 2007
5.5 Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu
kali kunjungan dan empat kali kunjungan)
 - 1 kunjungan:  75,0% 93,3%
92,7% (2010)
Meningkat
 - 4 kunjungan:  56,0% (1991)  81,5% (2007)
61,4% (2010)
5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
 12,70% (1991)  9,10% (2007)  Menurun BPS, SDKI
1991, 2007
Status : Sudah Tercapai Akan Tercapai Perlu perhatian khusus